Monday, 29 April 2013

HIDUP DI JAMAN MODERN


Sekarang udah tahun 2013, ga nyangka kita udah 13 tahun ninggalin era 90-an dan tentunya terus melaju ke zaman yang semakin modern. Di zaman modern sekarang udah banyak yang berubah, mulai dari teknologi, budaya, masyarakat sampai lingkungan.

1.    Teknologi 
Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat berkembang. Hal termudah yang sering kita lihat ya dari adanya internet dan perangkat elektronik yang diciptain buat ngebantu kita di segala aspek kehidupan. Mulai dari teknologi telepon, alat rekam dan siar (televisi dan kamera), handphone, dan banyak barang lainnya. Perang antar merk gadget dan alat elektronik memang udah ga bisa dihindari lagi. Ini makin nunjukkin gimana cara penemu, praktisi dan teknisi sangat cepat dalam memperbaharui teknologi dari waktu ke waktu. Bisa dibilang sekarang semua ada di perangkat seluler, kemudahan serta kepraktisan jadi modal utama. Segala hal jadi dilakukan udah pasti via telepon seluler, ga cuma buat kepentingan sosialisasi sekarang hampir semua aspek termasuk politik dan bisnis pun merambah ke dunia maya. Banyak juga yang sekarang memulai bisnis di dunia maya, nama gaulnya sih online shop dan banyak orang yang lebih tertarik untuk belanja di dunia maya daripada di toko karena mungkin menurut mereka belanja di online shop lebih praktis dan mudah tanpa perlu mengeluarkan tenaga, pergi ke luar kepanasan, dsb kita hanya melihat barang yang akan kita beli melalui foto, apabila tertarik kita membeli kemudian kita mentransfer uang belanja setelah itu si penjual mengirim barang tersebut ke rumah kita dan kita hanya duduk manis menunggu barang tersebut datang, cukup mudah bukan? Dengan mobile smartphone dan akses internet kita hampir selalu menggunakan ‘search engine’ seperti google buat cari tahu sebuah informasi.
berbelanja di dunia maya (online shop)
berkenalan melalui dunia maya

Di tahun 2013 ini pasti hampir semua orang mempunyai akun Facebook, Twitter dan social media yang lainnya. Fungsi awalnya tentu buat memudahkan kita bersosialisasi via dunia maya. Tapi ada ‘kekuatan khusus’ dibalik social media yang ga boleh kita sepelein gitu aja. Beberapa orang lebih suka bersosialisasi di dunia maya daripada berhadapan face-to-face, jadi di dunia nyata dia orangnya super pendiam tapi di dunia maya dia malah kebalikannya. Bahkan ada yang menemukan jodohnya melalui dunia maya, jadi awalnya mereka berkenalan melalui dunia maya setelah mereka rasa sudah waktunya bertemu kemudian mereka mengatur jadwal untuk bertemu kemudian jika mereka sudah cocok satu sama lain mereka menjalani hubungan seperti orang biasanya kemudian menikah. Selain itu juga 340 juta lebih pengguna Facebook terkena Facebook addiction syndrome, jadi tiap 5 menit sekali dia membuka situs facebook.com setiap 10 menit sekali dia mengupdate status yang tidak terlalu penting dan hanya spamming di timeline facebook. Ada juga misalnya si Toni membeli sebuah kue di toko roti kemudian dia memotret kue tersebut dan di upload  di jejarin sosial miliknya, sebenarnya hal tersebut boleh saja dilakukan namun pasti diluar sana ada yang tidak suka entah karena dia ingin kue tersebut atau apa pasti ada alasannya. Selain facebook dan twitter ada social media  yang kian marak yaitu instagram, path, line, skype, kakaotalk, wechat, dll kian hari semakin berlomba lomba untuk menciptakan sesuatu yang baru demi memenuhi kepuasan sang internet user.

2.    Budaya
Kebudayaan bisa dibilang salah satu hal yang bisa membentuk identitas suatu bangsa. Peninggalan yang secara turun temurun ini terkadang dipandang sebagai sebuah hal yang sudah kuno dan ga pas dengan kehidupan sekarang yang serba modern. Meskipun sudah tidak sejalan, mempertahankan sebuah budaya itu sangat penting. Meskipun globalisasi dan modernisasi sudah mendominasi seluruh dunia, kita tetap harus mengingat akar kebudayaan dari mana kita berasal.


Kita tinggal di sebuah dunia yang besar dengan banyak budaya di dalamnya. Pencampuran budaya memang bisa menghasilnya sebuah budaya baru dengan nilai yang lebih. Contohnya model kebaya jaman sekarang yang beragam, sinden campur sari yang mengombinasikan alat musik tradisional dan modern.
Kebiasaan juga bisa jadi sebuah budaya loh! Budaya yang satu itu termasuk budaya yang dinamis. Bisa berkembang dan berubah sesuai zaman. Di Indonesia sendiri banyak banget contoh kebiasaan yang akhirnya menjadi budaya, mulai dari bermusyawarah, silaturahmi, sampai kebiasaan jelek seperti sering telat dan males repot mengurus sesuatu dan akhirnya milih lewat jalur belakang. Secara tidak langsung itu jadi budaya yang terus menerus dilakukan.

3.    Masyarakat
Perubahan zaman pasti akan mempengaruhi masyarakat, cakupannya pun juga sangat luas mulai dari tren baju sampai ke perilaku. Dari zaman ke zaman sebenarnya interpretasi sosial selalu ada, hanya saja keadaan serta plot-nya berbeda beda. Interpretasi sosial kadang dibuat untuk membangun image seseorang supaya lebih diperhitungkan dalam lingkungan pergaulannya. Sebutan seperti nerds, social climber, sampai alay juga hasil dari interpretasi sosial.

Sebenernya ini bukan hal yang modern malah kembali percaya ke hal hal yang kadang dibilang kuno dan mistis. Tapi coba deh, pasti banyak diantara kita yang langsung buka halaman zodiak begitu pegang majalah edisi terbaru, atau malaj jadi followers akun Twitter yang berbau ramalan bintang. Bahkan kalo baru ketemu orang dan ngobrol suka keceplosan nanya, “Zodiak kamu apa sih? Pasti Libra ya?” ga bisa disalahin juga terkadang memang ada benernya antara teori astrologi dan teori psikologi. Walau begitu memang ga ada yang bener bener valid.
Sama aja seperti koin, semua hal pasti punya dua sisi, baik dan buruk. Teknologi tidak mempengaruhi masyarakat kita. Ironinya kemajuan teknologi itu mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat. Bener adanya kalo perangkat canggih dan aplikasi serta teknologi lainnya memang memudahkan kita untuk berinteraksi lebih luas lagi. Tapi sering banget kan waktu lagi ngumpul sama temen yang ada malah keseringan megang gadget masing masing daripada seru ngobrol satu sama lain. Belum lagi dampak ketergantungannya. Ada yang ingat dngan film Wall-e? Film itu nunjukin gimana teknologi bisa ambil alih kehidupan kita dengan mudahnya. Makan tinggal delivery, belanja tinggal browsing, ngobrol juga lewat chatting/video call. Kemudahan menggunakan search engine juga udah buat kita addict dan bikin males baca buku. Kalo seperti ini lama lama manusia terancam kurang kreatif dan produktif.

4.    Lingkungan

Lingkungan juga salah satu yang terkena dampak langsung dari perubahan. Ini erat banget kaitannya dengan kemajuan teknologi dan perilaku manusia. Adanya kampanye stop using plastic bags, extreme climate change, mencairnya es di Antartika, bencana alam yang semakin sering terjadi, adalah respon dan efek yang terjadi dari pemanasan global yang melanda bumi kita.
Teknologi yang berkembang di era modern ini sangat luas cakupannya, termasuk juga ke proses pembangunan. Do you know, ternyata bangunan bangunan yang ada sekarang telah menghabiskan 40% dari total energi primer di dunia? Dan bangunan yang ga dibangun dengan semangat green building rata rata menyumbangkan 24% dari total emisi karbondioksida ke muka bumi ini. Pengetahuan yang benar sangat penting untuk bisa menghasilkan green building yang benar, tepat sasaran dan mengedepankan proses struktur serta penggunaannya berdasarkan kepentingan lingkungan.
Selain fakta tentang green building, plastik juga merupakan sampah yang masih menjadi kendala di dunia ini loh! Penggunaan barang plastik ga bisa lepas dari hidup kita sehari hari. Semua plastik yang pernh dibuat masih tetap ada sampai detik ini. Setiap tahun ada 14 milyar sampah plastik dan jadi yang paling banyak ditemukan di lautan lepas. Sebanyak 100.000 mamalia laut dan 1 juta burung laut tiap tahun mati karena menelan puing plastik. Amerika Serikat menghasilkan 2,5 juta sampah botol plastik setiap jam! Saking banyaknya sampah plastik yang kita gunakan setiap tahun, kalau dilebarkan bisa membungkus seluruh bagian Texas, Amerika. Membakar plastik justru bisa melepas zat kimia yang sangat berbahaya dan beracun jika dihirup dan juga terserap ke dalam tanah. Bahan kimia yang terkandung pada plastik bisa terserap juga oleh badan manusia. Sebanyak 10% total limbah di dunia adalah plastik. Yuk mulai sekarang biasain memakai tas yang bisa digunakan kembali, hanya dengan satu tas yang bisa digunakan lagi akan menyelamatkan 22.000 tas plastik di seluruh dunia.

Saturday, 27 April 2013

SAVE OUR RIVER


Membuat perubahan bukanlah sebuah hal mudah, perlu kerjasama dari semua orang yang ada dilingkup tersebut. Begitu pula dengan UNNES yang membuat sedikit perubahan dengan terciptanya sebagai Universitas Konservasi demi menyelamatkan bumi ini dari global warming dimulai dari lingkungan kampus terlebih dahulu. Bukan ide gila namun sedikit rumit untuk menuju sukses, sebenarnya kita bisa mensukseskan program konservasi ini asal semua tugas berjalan dengan baik. Jangan muluk muluklah, membuang sampah pada tempatnya, apakah anda sudah melakukan itu setiap hari? Atau ketika anda membuang sampah di sembarang tempat anda hanya berkata, “tidak ada orang yang melihat kok.” “Cuma sekali ini aja kok nanti kalo buang sampah lagi dibuang ditempatnya.” “Halah itu juga ada sampah yang dibuang sembarangan kok.” Atau bahkan anda tak pernah sadar betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya? Apakah anda tidak sadar dampak dari sampah itu apa? Dampaknya tak pernah sebanding dengan kebiasaan anda yang malas membuang sampah sembarangan. Banjir di Jakarta beberapa bulan yang lalu, itu merupakan salah satu dampak dari membuang sampah sembarangan. Tak hanya itu, sungai sungai di Indonesia pun mulai tercemar akibat limbah yang dibuang sembarangan ke sungai oleh manusia. Sebagai salah satu contoh adalah Sungai Citarum , sebenernya sih contoh yang deket udah ada di salah satu jurusan di Fakultas Teknik UNNES (kata dosen saya) tapi saya tidak tahu kejadian realnya seperti apa ya sudah kita bahas sungai Citarum aja ya hehehe. Sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat ini juga disebut the most polluted river in the world! Kenapa keadaan Sungai Citarum bisa separah itu?

Kita yang tinggal di kota kota besar pasti sudah terbiasa melihat air sungai yang berwarna cokelat. Tapi di Sungai Citarum, tidak hanya cokelat atau abu abu kehitaman saja yang bisa kita lihat, tapi juga merah, kuning, hijau atau biru! Pasti pada nanya kan kenapa kok bisa warna warni gitu? Nah saya jelasin ya kenapa bisa gitu! Jadi semenjak le3bih dari sepuluh tahun yang lalu banyak pabrik yang didirikan di sepanjang sungai Citarum. Bahkan sekarang jumlahnya udah lebih dari 500 pabrik yang sebagian besar bergerak dalam bidang industri tekstil. Kebanyakan pabrik ini membuang limbahnya begitu saja ke sungai tanpa melalui proses pengolahan apapun. Air sungai Citarum biasanya berubah warna mulai dari maghrib sampai jam 3 dini hari, kemudian saat pagi hari sudah tercium bau yang bisa membuat sesak napas. Sudah banyak bahan bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam air sungai. Bahan bahan kimia tersebut bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan misalnya penyakit kulit, kanker, kerusakan organ tubuh hingga menyebabkan kematian. Selain limbah pabrik, banyak tumpukan sampah dan kotoran hewan ternak yang menambah pencemaran di sungai Citarum. Fyi sungai Citarum itu sumber air utama bagi warga sekitar, jadi udah lebih dari 25 juta jiwa penduduk di Jawa Barat dan Jakarta yang menggunakan air bercampur limbah ini. Ada yang digunakan untuk minum, mandi, mencuci sampai memasak. Walaupun air untuk kebutuhan sehari hari biasanya disarin empat sampai lima kali tetep aja ga bakal bisa 100% bersih, jadi ga heran kalo terjadi gatal gatal, diare, dll. Ditambah lagi, banyak warga yang menggunakan air sungai Citarum untuk mengaliri sawah atau menyiram tanaman yang nantinya dijual. Ini tentunya bisa mempengaruhi kesehatan konsumennya, yang mungkin saja termasuk saya atau kalian.

Sungai Citarum juga mempengaruhi penghasilan warga sekitar. Dulu, banyak sekali warga yang menjual ikan hasil tangkapan dari sungai Citarum. Sekarang, jangankan mencari ikan untuk dijual, untuk dimakan sendiri susah. Begitu juga dengan para petani yang sawahnya dialiri dengan air sungai Citarum, hasil panennya semakin menurun.

Tentu saja kita ingin membersihkan sungai Citarum dan membuatnya kembali seperti dulu, tapi itu bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kerjasama dari pihak pabrik, pemerintah dan masyarakat. Partisipasi yang bisa kita lakukan dengan hal hal kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai dan ikut aktif mengkampanyekan perbaikan sungai Citarum.