Runway
atau landasan pacu bandara di Indonesia ternyata masuk dalam daftar penyebab
kecelakaan pesawat yang sering terjadi belakangan ini. Sebenarnya apa yang
menjadi penyebabnya?
Masalah yang Kompleks
Beberapa
penyebab kecelakaan pesawat engga cuma datang dari faktor alam, cuaca dan human eror aja. Belakangan, landasan
pacu yang dipakai pesawat buat mendarat dan lepas landas juga jadi faktor
sering terjadinya kecelakaan. Sebut aja landasan pacu Bandara Binaka Gunung
Sitoli di Sumatera Utara yang kondisi landasan pacunya terlihat retak.
Sedangkan Bandara Abdurrahman Saleh di Malang ternyata hanya punya panjang landasan
1500 meter, karena dibangun diantara pegunungan. Letak geografis Indonesia yang
punya banyak pulau juga menyebabkan beberapa bandara dibangun dekat laut yang
rawan sama bahaya. Seperti yang baru-baru ini terjadi, pesawat Lion Air yang
jatuh ke laut sebelum berhail mencapai landasan pacu di Bandara Ngurah Rai.
Desain landasan pacu yang menjorok ke laut membuat pilot harus ekstra hati-hati
saat mendaratkan pesawatnya. Sama halnya dengan Bandara Husein Sastranegara
Bandung, yang letaknya di daerah pegunungan. Pilot harus berhati-hati karena
landasan pacu bandara ini sangat sempit dan Cuma punya satu celah untuk
mendarat. Sempitnya landasan pacu juga terjadi di Bandara Adi Sucipto
Yogyakarta yang terletak di dekat perumahan. Bahkan sering kejadian pesawat
bersenggolan karena sempitnya landasan pacu. Di Indonesia bagian timur, seperti
Bandara Haluoleo Kendari, landasan pacu juga menjadi penyebab dominan
kecelakaan pesawat. Salah satunya adalah kecelakaan yang dialami Pelita Air
Service tahun 2002, yang tergelincir ke luar landasan pacu saat mendarat.
Standart dan Kualitas
Membuat
dan merawat landasan pacu bukan hal mudah. Landasan pacu harus punya batas
minimal sesuai standart internasional yaitu 3600 meter dan harus terbuat dari
aspal alam yang dilapisi beton, supaya aspal engga mudah meleleh karena geekan
roda pesawat saat mendarat atau lepas landas. Selain itu air jadi musuh utama
landasan pacu dan tidak boleh ada air tergenang karena aspal punya sifat yang
rentan sama air. Desain landasan pacu mesti dibuat dengan kemiringan sedemikian
rupa dan sirkulasi air yang baik untuk menyerap air. Landasan pacu juga harus
dilengkapi dengan lampu-lampu yang cukup terang dan navigasi yang jelas supaya
pilot tidak mengalami kesulitan kalau pesawat akan beroperasi di malam hari. Melihat
banyaknya kecelakaan yang terjadi, semoga landasan pacu yang ada di
bandara-bandara di Indonesia bisa cepat dibenahi dan dirawat dengan baik sebagaimana
mestinya.
No comments:
Post a Comment