Saturday, 29 June 2013

LANDASAN PACU YANG BERBAHAYA



Runway atau landasan pacu bandara di Indonesia ternyata masuk dalam daftar penyebab kecelakaan pesawat yang sering terjadi belakangan ini. Sebenarnya apa yang menjadi penyebabnya?

Masalah yang Kompleks
Beberapa penyebab kecelakaan pesawat engga cuma datang dari faktor alam, cuaca dan human eror aja. Belakangan, landasan pacu yang dipakai pesawat buat mendarat dan lepas landas juga jadi faktor sering terjadinya kecelakaan. Sebut aja landasan pacu Bandara Binaka Gunung Sitoli di Sumatera Utara yang kondisi landasan pacunya terlihat retak. Sedangkan Bandara Abdurrahman Saleh di Malang ternyata hanya punya panjang landasan 1500 meter, karena dibangun diantara pegunungan. Letak geografis Indonesia yang punya banyak pulau juga menyebabkan beberapa bandara dibangun dekat laut yang rawan sama bahaya. Seperti yang baru-baru ini terjadi, pesawat Lion Air yang jatuh ke laut sebelum berhail mencapai landasan pacu di Bandara Ngurah Rai. Desain landasan pacu yang menjorok ke laut membuat pilot harus ekstra hati-hati saat mendaratkan pesawatnya. Sama halnya dengan Bandara Husein Sastranegara Bandung, yang letaknya di daerah pegunungan. Pilot harus berhati-hati karena landasan pacu bandara ini sangat sempit dan Cuma punya satu celah untuk mendarat. Sempitnya landasan pacu juga terjadi di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang terletak di dekat perumahan. Bahkan sering kejadian pesawat bersenggolan karena sempitnya landasan pacu. Di Indonesia bagian timur, seperti Bandara Haluoleo Kendari, landasan pacu juga menjadi penyebab dominan kecelakaan pesawat. Salah satunya adalah kecelakaan yang dialami Pelita Air Service tahun 2002, yang tergelincir ke luar landasan pacu saat mendarat.


Standart dan Kualitas
Membuat dan merawat landasan pacu bukan hal mudah. Landasan pacu harus punya batas minimal sesuai standart internasional yaitu 3600 meter dan harus terbuat dari aspal alam yang dilapisi beton, supaya aspal engga mudah meleleh karena geekan roda pesawat saat mendarat atau lepas landas. Selain itu air jadi musuh utama landasan pacu dan tidak boleh ada air tergenang karena aspal punya sifat yang rentan sama air. Desain landasan pacu mesti dibuat dengan kemiringan sedemikian rupa dan sirkulasi air yang baik untuk menyerap air. Landasan pacu juga harus dilengkapi dengan lampu-lampu yang cukup terang dan navigasi yang jelas supaya pilot tidak mengalami kesulitan kalau pesawat akan beroperasi di malam hari. Melihat banyaknya kecelakaan yang terjadi, semoga landasan pacu yang ada di bandara-bandara di Indonesia bisa cepat dibenahi dan dirawat dengan baik sebagaimana mestinya.

No comments:

Post a Comment