Monday, 18 March 2013

TRAGIC ACCIDENT

Selama tahun 2012, Polri mencatat ada 109.038 kasus kecelakaan dengan korban meninggal mencapai 25.131 orang. Walaupun ada sedikit penurunan dibanding tahun 2011, tapi kecelakaan akibat kelalaian justru banyak terjadi di tahun 2012. Peraturan pemerintahnya yang kurang ketat atau sebenarnya kita-nya yang nggak care sama pengendara lain?

Buat yang hidup di kota besar, kecelakaan di jalan raya emang udah jadi berita sehari - hari. Tapi yang perlu di khawatirkan, sebagian besar terjadi karena kelalaian manusia yang harusnya bisa dicegah. Masih ingat kasus tabrakan maut Tugu Tani yang menewaskan 9 orang karena pengemudinya (Afriyani Susanti) mengantuk dan mengemudi dibawah pengaruh obat obatan. Lalu model Novie Amelia yang menyerempet tujuh orang karena pengaruh obat terlarang. Dan awal tahun ini terjadi kasus tabrakan oleh Rasyid Rajasa, anak Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Tiga kasus diatas, hanya sebagian kecil dari banyak kasus lain yang terjadi karena kelalaian pengemudi.

Dari Pemerintah sendiri, sebenarnya dua tahun yang lalu sudah membuat Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan. Bapak Boediono menargetkan angka kematian karena kecelakaan bisa menurun hingga 50% tahun 2020 nanti. Progressnya saat ini masih dalam tahap sosialisasi dan workshop ke berbagai daerah. Isi RUNK Jalan, diantaranya soal ketentuan memakain seatbelt, tidak menggunakan telepon seluler ketika menyetir, sampai membimbing para ahli teknik jalan untuk bikin sistem manajemen jalan yang aman.
Lalu bagaimana dengan para pengemudi yang lalai? Sejauh ini solusinya masih dengan ancaman hukuman penjara, membayar denda, rehabilitasi bagi pengemudi yang positif memakai obat terlarang, juga memberikan perawatan intensif karena trauma dan luka yang dialami. Tapi apakah ini cukup sebagai solusi?

Indonesia adalah salah satu negara yang memang punya masalah dengan sistem transportasi jalannya. Kendaraan umum yang nggak handal, kendaraan pribadi yang semakin bertambah, kemacetan pun semakin menjadi jadi setiap hari. Karena itu untuk mencapai target tersebut diatas, kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kebiasaan sepele seperti berhenti di depan garis marka lampu merah, masuk ke jalur Trans Jakarta, pengendara motor memakai trotoar ketika macet dan sms / telpon pas lagi nyetir harus mulai dihilangkan. Apalagi hal ini menyangkut nyawa diri sendiri dan orang lain. Kita tidak boleh cuek dan meremehkan peraturan, hanya karena tidak ada polisi di sekita situ.
Kasus - kasus diatas harus di jadikan peringatan buat kita yang sudah mulai nyetir mobil sendiri. Utamakan keselamatan. Jangan menyetir kalau keadaan ngantuk, jangan lupa pakai seatbelt, patuhi rambu lalu lintas yang ada dan lihat kecepatanmu mengemudi. Hati - hati di jalan ya!

WE ARE THE LUCKY ONE part 2

Setelah membaca postingan sebelumnya, bagaimana perasaan kalian guys? Sedih, turut prihatin atau malah biasa aja? :| Oh iya, postingan sebelumnya kan to be continue tuh, sekarang waktunya kalian baca lanjutan postingannyaaaaaaa. Check it out!

UNFAVORABLE CULTURE TOWARDS WOMEN
Di beberapa wilayah di dunia, contohnya Saudi Arabia masih banyak sekali larangan untuk perempuan. Kaum hawa tidak boleh mengemudi dan harus punya semacam wali laki - laki (biasanya ayah, kakak cowok atau suami) yang mengambil alih hidupnya. Perempuan harus mendapat ijin walinya untuk pergi ke luar negeri, mendapat pendidikan, bekerja bahkan untuk buka rekening bank.Selain harus memakai baju serba tertutup, perempuan dilarang jalan jalan sendirian, melakukan olahraga dan kegiatan lainnya di tempat umum. Banyak perempuan usia sekolah yang cepat - cepat dinikahkan sama laki - laki yang tidak dia kenal. Menyedihkannya lagi, tigkat kasus perkosaan disana juga tinggi.

Salah satu isu yang sedang di sorot adalah larangan perempuan untuk menyetir. Larangan ini dianggap tidak masuk akal, bahkan lebih ketat daripada larangan perempuan untuk memilih dalam pemilu, yang sekarang sudah diperbolehkan oleh Raja Abdullah. Belum lama ini, perempuan bernama Manal Sharif memberanikan diri untuk menyetir dan memposting videonya di Youtube. Untuk itu dia ditahan dua kali dan mendapat banyak ancaman dari berbagai pihak. Sharif bukan sekedar iseng. Ini merupakan bagian usahanya untuk membuat para perempuan 'bangun' untuk menuntut haknya.



Bandingkan dengan keadaan kita yang begitu terbuka dan open - minded. Budaya timur disini tidak membatasi kita untuk melihat dunia luar. Hal ini patut disyukuri, sekaligus dijaga. Kita harus bisa mempertahankan ketimuran kita yang bebas tapi bertanggung jawab.


STORY OF A BRAVE GIRL
Di Afghanistan, saat rezim Taliban berkuasa (sekelompok masyarakat penentang pasukan Militer Amerika), kaum perempuan tidak diperbolehkan keluar rumah. Belanja dan pergi ke pasar pun dilarang, apalagi sampai terlibat kegiatan sosial, budaya, dan politik. Mereka juga tidak diperbolehkan sekolah ataupun mengeluarkan pendapat. Hal kejam lainnya, kalau sampai ketahuan ada yang sekolah bisa dibunuh dan diracun! Tapi ada satu remaja perempuan bernama Malala Yousafzai asal Pakistan yang tetap gigih ingin memperjuangkan hak anak - anak perempuan untuk bisa mendapatkan pendidikan. Walau baru berusia 14 tahun, ia menulis untuk blog BBC dengan nama samaran, tentang penderitaan dan kejahatan para tentara Taliban di daerahnya. Tulisan Malala banyak mendapat apresiasi dunia dan juga memberi semangat bagi perempuan lainnya di negara konflik.


 Pada tahun 2009, militer negara Pakistan berhasil mendesak mundur Taliban. Anak - anak perempuan pun dapat bersekolah lagi. Tapi ternyata Taliban tidak tinggal diam, pada bulan Oktober 2012 lalu saat berada di dalam bus hendak pulang dari sekolah, Malala ditembak di bagian kepala. Beruntung Malala berhasil diselamatkan dan saat ini masih dalam pemulihan di UK.
Berita penembakan ini menuai banyak protes dunia dan simpati terhadap perjuangan Malala. Desember 2012 lalu, ia dinobatkan sebagai Top Woman of The Year dan Runner Up Person of The Year versi majalah TIME. Posisinya berada di bawah Presiden Amerika, Barrack Obama. Hebatnya lagi meski Malala dan ayahnya tetap menjadi incaran Taliban sebagai target pembunuhan. Malala tetap menjalankan misinya. And for that reason, the world is trying to vote her to get the Nobel Peace Prize!

Sunday, 17 March 2013

WE ARE THE LUCKY ONES

Masa remaja jadi salah satu fase hidup yang paling seru! Apalagi bisa tinggal di negara seperti Indonesia, dengan dasar negara Pancasila, iklim dan cuaca yang bersahabat, dan budaya timur yang hangat. Bener - bener patut disyukuri, apalagi jika dibandingkan dengan jutaan orang di dunia yang kurang beruntung berikut ini.

LIVING IN A CONFLICT ZONE
 Pernah liat berita di TV tentang kehidupan orang - orang di daerah konflik? Ya, kita semua turut prihatin melihatnya, but we really know nothing about their pain. We don't know what it feels like to live the way they do, because we never been through it ourselves. Setiap harinya anak - anak dan remaja seumuran harus sembunyi di dalam rumah dengan background suara bom dan senjata. Mereka selalu hidup dalam ketakutan. Jangankan bermain, yang ada di otak mereka adalah bagaimana caranya mereka tetap hidup dan nggak kehilangan anggota keluarga. Hampir sama dengan kehidupan disini. Walau di negara kita juga ada daerah konflik tetapi kita masih bisa meakukan aktivitas normal seperti sekolah, hangout bersama teman teman tanpa rasa takut.
 

Konflik sulit dihentikan karena menyangkut kepentingan kelompok tertentu. Kalau dicari cari sih, ujungnya keserakahan. Salah satu konflik terpanjang adalah antara Israel dan Palestina. Anak muda termasuk yang paling banyak menjadi korban karena dianggap paling kritis memperjuangkan hak mereka.
Tiga remaja asal Syria yang berhasil lolos dari serangan teroris sempat bercerita pengalaman traumatis mereka. Beberapa remaja yang selamat justru mengalami stres berat dan nggak punya semangat hidup lagi.


INTOLERABLE PEER PRESSURE
Tinggal di kota besar dan maju seperti New York, Paris, Los Angeles atau London yang jadi pusat fashion dan bisnis hiburan memang terlihat menyenangkan. Ada yang bilang kota kota itu termasuk the most attractive city to live in. Hal ini mempengaruhi gaya hidup anak muda disana. Mereka hidup dalam masyarakat yang sangat menghargai penampilan dan image keren. Tekanan untuk menjadi murid yang cool dan popular, sangat tinggi. Akhirnya banyak yang mengalami bullying di sekolah, hanya karena dia nggak memenuhi standar image tadi. Efek bullying di Amerika cukup ekstrim sampai membuat korbannya mengalami frustasi bahkan ada yang bunuh diri.

Cerita sedih yang datang dari seorang remaja berusia 16 tahun asal London yang bernama Wendy Maguire. Hidupnya berakhir menyedihkan, ia terjatuh dari jembatan karena pengaruh minuman beralkohol. Ternyata Wendy minum setelah dipaksa oleh beberapa temannya supaya dianggap solider.


Bullying dan peer pressure juga ada di sekitar kita, tapi nggak separah di negara maju seperti Amerika. Kebalikan dari masyarakat barat, masyarakat kita masih lebih menghargai inner beauty, prestasi, good attitude and manner. Masalah kalau mementingkan penampilan justru dianggap dangkal dan jadi bahan celaan.


to be continue . . . . . .

Saturday, 16 March 2013

OUR BAD HABIT

"PERATURAN ADA UNTUK DI LANGGAR."
Kutipan tersebut terkadang jadi alasan kita untuk melanggar peraturan. Karena hampir semua orang melakukan hal yang sama, akhirnya malah jadi kebiasaan yang sangat wajar dilakukan. Yang nggak melakukan cuma bisa maklum. Mari kita lihat kebiasaan buruk tersebut, apakah anda termasuk salah satu dari mereka? Check it out!
menyeberang sembarangan
Menyeberang sembarangan. Padahal nggak jauh dari situ ada jembatan penyeberangan. Hal ini nggak cuma membahayakan diri sendiri tetapi juga mengganggu arus lalu lintas.
merokok sembarangan
Tidak semua orang suka merokok dan tidak semua orang suka rokok. Merokok di tempat umum seperti itu membuktikan kalau kita nggak respect satu sama lain. Tidak ada salahnya kan kebiasaan ini di tahan dulu sampai tidak berasa di ruang publik.
menyetir sambil main hp
Nyetir sambil bermain hp (telfon, sms, dll) itu DILARANG KERAS! Kalau keadaan darurat lebih baik berhenti dahulu daripada nanti ada apa apa.
membuang sampah sembarangan
Sampah menumpuk. Dampaknya sungguh tak sebanding dengan kebiasaan kita yang malas buang sampah pada tempatnya.
membeli CD bajakan
Memang menghargai sebuah karya nggak harus beli, tapi nggak ada salahnya kan kita mengapresiasi musisi / kerja keras para kru film dengan tidak menjual / membeli DVD bajakan.
pelanggaran lalu lintas
Selain mengganggu lalu lintas dan berbahaya, kalau tiap hari ada yang melintas seperti ini bisa kebayang kan akibatnya juga bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.